Senin, 21 Maret 2016

The Mahmudah-Kepo Imunisasi

Yuhuuu... 
Cici datang lagi. Kali ini bareng mau bagi-bagi ilmu hasil kajian on line di grup kece. Apalagi kalau bukan grup Reuni Andalusia. Grup tempat ngopi (ngobrol pintar) para muslimah sholehah #Eaaa 
Dan setelah beberapa waktu lalu menyimak curcol para mahmudah seputar kehamilan, kali ini kita habis ngebahas soal vaksinasi. Iyap, bener banget, vaksinasi yang (kadang) menimbulkan kontroversi di sana sini. Hehehe. So, biar para mahmudah (mamah muda sholehah) nggak galau, para admin kece ngedatangin pemateri yang kompeten soal permasalahan ini. So, langsung aja kita simak resume hasil diskusinya di bawah ini. Kalau rekapannya rada "kurang rapih" harap maklum yaaah. Karena ini juga butuh perjuaangan. Hahaha. #Alasan

Langsung aja, ini dia materi dan hasil diskusi kemarin. Cekidot~ 

****
Vaksinasi adalah upaya aktif manusia untuk menimbulkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu dengan cara memasukkan virus/bakteri mati/hidup yang telah dilemahkan ke dalam tubuh, dengan jumlah terukur, sehingga mampu merangsang terbentuknya antibodi tanpa membuat individu tersebut sakit.

Penelitian para ahli menunjukan bahwa sejak adanya vaksinasi terbukti sangat efektif menghilangkan berbagai penyakit menular dan mematikan dari permukaan bumi ini.

Bayi, lansia, ibu hamil, pasien dengan imunodefisiensi merupakan kelompok yang rentan terinfeksi berbagai penyakit menular dan berbahaya, oleh sebab itu kesehatan lingkungan sekitarnya merupakan faktor krusial. Di sinilah herd immunity sangat dibutuhkan.

Pemberian kolostrum ibu untuk bayi baru lahir, ASI hingga usia 2 tahun, vaksinasi, makanan gizi seimbang, kebersihan lingkungan, dan upaya preventif lainnya sudah seharusnya dilakukan secara simultan dan berkesinambungan.

Metode pengobatan barat dan thibunnabawi yang sudah diketahui manfaatnya sejak ratusan tahun yang lalu juga dapat berjalan beriringan. Semuanya ini saling melengkapi dan tidak seharusnya saling dibenturkan.

Fatwa MUI thn 2016 tentang imunisasi menyatakan bahwa imunisasi hukumnya DIPERBOLEHKAN.

InsyaAllah jika dilakukan bersama-sama, ikhtiar kita untuk mewujudkan generasi islami yang sehat dan berkualitas akan lebih mudah dicapai.


Nah, itu dia materi pengantar dari bu dokter solehah kita. Selanjutnya, yuk kita simak sesi tanya jawab!


Nelly_tanya:
CURHAT DIKIT:: Klw ke RSIA Zainab,, DSA menyarankan vaksin, tibbun nabawi nya malah nyaranin herbal n bekam....vaksinasi  n herbal itu kan stau sy dulu waktu kuliah dosen menerangkan cara kerjanya beda bgt....
Krn indonesia jg udah memproduksi vaksin sendiri(biofarma)+proses penyucian berulang2, mk sy putuskan ktk itu utk pro-vaks,, tambah argumen  dosen yg menyarankan lbh bk vaksin....MUI jg udah ksh lebel halal,, singkat cerita, Anak sdh sy vaksin Hepatitis B 1x, BCG 1X, POLIO 2X..tp stelah Anak usia 2 bulan sy galau,,akhirnya menghentikan vaksinasi utk ank... dokter yg bijaksana,,,apkh tindakan sy tepat????? Semakin banyak baca ttg vaksinasi n imunisasi,,sy semakin bulat utk tdk pro maupun antivaks...Krn ini teknologi yg hg patut dsyukuri..JIKA PENGGUNAANNYA TEPAT...mohon bantu sy memantapkan keputusan yg sy ambil..
  
Jawab_ vaksinasi adalah bentuk ikhtiar kita untuk menghindarkan anak-anak kita dari berbagai penyakit menular dan mematikan. Sebagaimana saya sampaikan sebagai prakata awal, thibunnabawi dan vaksinasi seharusnya bisa berjalan bersama. Kl memang dikatakan berbeda cara kerjanya, memangnya dimana kontraindikasinya? 
Ada berbagai penyakit yang sejak diperkenalkan vaksinasi sudah berhasil dihilangkan dari muka bumi ini, misal variola, dan insyaAllah 2020 kita berupaya mewujudkan dunia bebas polio.
  
Puspa05_ bertanya. 
Anak Saya yg pertama dapt imunisasi hepatitis saat baru lahir setelah itu ng pernh saya bw imunisasi sampai umur 3,3 thn..dan sekarg anak saya yg ke 2 jg mndapat imunisasi hepatitis saat baru lahir d rs..sampai sekrg umur 6 bulan belum prnah saya bawa imunisasi..gmn tu dok? Bagus or tidak?

Jawab_kalau dilihat dari sisi imunisasi anak ya tentu harapannya imunisasinya sudah lengkap sesuai usianya mba Puspa ya, tapi bagusnya..alhamdulillah hingga saat ini tidak mengalami penyakit yang berbahaya :)
Prinsipnya, kapanpun mba siap untuk kembali melengkapi ketinggalan imunisasinya, hal tsb masih sangat mungkin dilakukan.

Hanita_tanya: 
kemaren kan lg hangat nya tentang PIN, gimana tuh saran bu dokter tentang pin? Betul gak manfaatnya seperti yang di iklan? Trus mudhorat nya apa? Trus bu dokter menyarankan ikut atau gak?

Jawab _ PIN merupakan program pemerintah dan semua dokter yang ada di bawah naungan IDI seharusnya mengikuti program tersebut. Manfaat insyaAllah sesuai dengan apa yang sudah disampaikan oleh nakes selama ini. Mohon maaf, di lapangan mungkin ada bbrp nakes yg krg informatif, krg sabar, krg pengetahuan, krg empati dls. 
Mudhorat yg dikhawatirkan seperti apakah mba? Demam pasca vaksin termasuk mudharat kah? Kalau efek samping ringan dianggap mudharat, nanti kita ga maju2.. Takut berlari karena takut jatuh... Takut berjalan karena takut terperosok...
  
Ully_bertanya
Dr. Ina. Bagaimana kita mengetahui bahwa vaksin yg digunakan itu halal (tdk mengandung babi), kan berdsrkan informasi yg d dpt cma vaksin dri babi yg mudah d dpt atau d produksi sedangkan dri yg halal itu mahal sekali. Nanti kalau vaksinnya haram d suntikkan k tbuh bayi itu akan mempengaruhi pola berpikir n prilakukany. Mnurut artikel yg pernah ane baca, MUI jg sudah mengeluarkan fatwa terkait vaksin n ada jg tokoh agama n politik yg mndukung, tp semuanya blang asal dri bahn yg halalan thoyyiban. Tpi apakah sudah ada vaksin yg berlabel halal Dr.??

Jawab _boleh saya luruskan dulu ya, semua produk akhir vaksin yang akan diberikan pada pasien TIDAK MENGANDUNG BABI. Betul sekali ada beberapa jenis vaksin yang pada proses awalnya memerlukan bantuan enzim tripsin babi untuk digunakan sebagai katalisator, alat bantu untuk memotong rantai protein sehingga proses pembuatan vaksin lebih cepat. Selanjutnya enzim ini tidak lagi terdeteksi karena tlh mengalami pencucian, permurnian dan penyaringan.
Dan tidak semua vaksin menggunakan enzim ini, hanya ipv, rotavirus. Beberapa vaksin bahkan sudah punya sertifikat halal, seperti meningitis (menveo) sudah berlogo halal dari MUI.
Vaksin ini di negara muslim pun digunakan, insyaAllah ulama di saudi, eropa dan lainnya membolehkan.

Duma- menanggapi...
Bu ina ttg pin....klu dibilang antivaks dl sy mgkin trmsuk pro....shg ank ke 1 hy pas lahir diimun...trus ank kedua krn saran dr bbrp dr. Spa d stlh bc bbrp sumber sy mmtuskn u imun ank sy diusia 18 bln kmrin....pertanyaan ttg Pin....kmrin pas pin ankny demam...smpi umur brpkh hrus pin itu?

Jawab_efek samping paling sering timbul adalah demam. Demam pasca vaksin biasanya bersifat ringan, maksudnya jarang hingga mencapai suhu di atas 39 der celcius, waktunya singkat, seringkali tanpa diberi apapun dia akan membaik sendiri. Yang penting jaga kecukupan cairan. Pelajari tanda bahaya kapan harus ke dokter. PIN hanya diadakan jika memang ada wabah, atau memang ada situasi tertentu yang memerlukan pemberian imunisasi masal. Jadi mungkin bisa saja 5 tahun lagi baru ada PIN lagi. Khusus PIN kali ini dilakukan secara internasional.

Martha_tanya
Ana masih simpang siur bu dokter..
Vaksin yang jelas halalnya sudah ada kah?
Apa kah yang kita pakai dipuskesmas itu vaksin yg halal?
Trimakasih jawabannya buk dokter

Jawab _ gunakan kaidah semua dianggap halal, sampai terbukti haram. Bukan sebaliknya, dianggap haram jika tanpa sertifikat halal. 
Sebagaimana saya sampaikan di jawaban sblm ini, semua produk akhir vaksin tidak ada satu pun yang mengandung babi. Vaksin yang digunakan di puskesmas adalah vaksin produksi biofarma, perusahaan lokal milik pemerintah indonesia. Karyawannya sebagian besar muslim, dan vaksin produksi biofarma sudah diekspor ke negara muslim.

Putri-tanya.. 
Banyak skrng orng yg memutuskan utk tdk ikut imunisasi.. Bagaimana mnrut dokter?? 
Apakah ada dampak tertentu bila tdk ikut imunisasi??
Apasaja bahan yg dgunakan utk membuat vaksin?? Bolehkah dan halalkah bahan dn pengolahannya mnurut agama?? Tntng masukkan virus yg yg telah dlumpuhkan kdlm tubuh.. Adakah hadist nya??
Wktu konsul ke dokter ktnya hanya rotavirus yg utk diare yg bersinggungan dngn babi.. Apakah imunisasi 5 dasar bebas dr babi??
  
Jawab_ tentu saja kandungan utamanya adalah bakteri/virus hidup yang dilemahkan atau juga materi virus hasil rekayasa genetik. Yg menggunakan tripsin rota dan polio injeksi. Polio tetes tidak.

Tambah stu lagi y dok.. Stau sy klo najis sdh terkena air maka airnya pun akhirnya jd najis.. Dan katanya vaksin yg bersinggungan dngn babi sdh dcuci berulang kali.. Tp sy msh abu2.. Bgaimana mnurut agama tntng status vaksin yg bersingungan dngn babi?? Apakah benar polio itu dambil dr kera??

Jawab _ dalam proses pembuatan vaksin ada kaidah istihalah dan istihlak. Yang dimaksud dengan istihlak adalah bercampurnya benda haram atau najis dengan benda lainnya yang suci dan halal yang jumlahnya lebih banyak sehingga menghilangkan sifat najis dan keharaman benda yang sebelumnya najis, baik rasa, warna dan baunya. Jadi dengan pencucian dan penyaringan jutaan kali, pada produk akhir sudah tidak ada babi2an ya 
Vaksin polio untuk mengembangbiakkan 'butuh' berada dalam makhluk hidup, dipilihlah ginjal kera, setelahnya diambil lagi VIRUSnya, bukan sel ginjal kera. Jadi vaksin polio tidak mengandung sel ginjal kera ya.

Puspa_tanya (lagi)
Kalo anak saya msh tetp tdk d imunusasu lg bhy y dok? Soalny ank prtama jg bgtu alhamdulillah udah 3,3 thn blm ad trkna penyakit yg parah cuma flu n batuk aj..bgtu jg yg ke 2 udah 6 buln blm ad kena penyakit..tp setlh bu doktr saran kn utk mlengkapi imunisasiny jd galau jg ni..

Jawab_tidak diimunisasi tidak bahaya selama tidak ada wabah. Tapi yakin kah selamanya tidak akan ada outbreak hepatitis B? Wabah campak? Difteri? Lingkungan sekitarnya bagaimana? Sukur2 sekelilingnya pada diimunisasi, jadi ikut terlindungi seandainya ada wabah. Tp begitu berada di komunitas yang kebanyakan tidak vaksin, begitu wabah menyerang.. wallahu'alam.

Putri_menanggapi
Syukron jawabannya dok.. Tp msh ingin menanggapi.. Bagaimana mnurt agama tntng memasukkan virus/bakteri yg sudah dlumpuhkan kdlm tubuh.. Apakah boleh?? Krna stau sy kt dsuruh berobat bila sakit..

Jawab_jika mengenai agama tentunya kita akan mengikuti fatwa ulama, dalam hal ini MUI. Nanti saya kirimkan foto putusannya ya, untuk lengkapnya bisa dibaca di link berikut. Fatwa MUI ttg imunisasi 2016

Nelly_menanggapi
Jawab_ vaksinasi adalah bentuk ikhtiar kita untuk menghindarkan anak-anak kita dari berbagai penyakit menular dan mematikan. Sebagaimana saya sampaikan sebagai prakata awal, thibunnabawi dan vaksinasi seharusnya bisa berjalan bersama. Kl memang dikatakan berbeda cara kerjanya, memangnya dimana kontraindikasinya? 
Ada berbagai penyakit yang sejak diperkenalkan vaksinasi sudah berhasil dihilangkan dari muka bumi ini, misal variola, dan insyaAllah 2020 kita berupaya mewujudkan dunia bebas polio.

Afwan momod n bu dokter br bs respon..
Bedanya kekebalan tubuh krn vaksinasi atw imunisasi terbentuk dr bakteri atw  virus yg dilemahkn utk membentuk kkblan aktif(antigen). Kel herbal kan emg kandungan d dlmnya yg dpt menguatkan tubuh(tanpa ada rekayasa virus/bakteri..
Ga bs ngetik panjang2 bu dokter..yg jls yg sy pahami selama ini bgtu...
Oya, dlm ilmu kimia, zat yg mjd katalis, walaupun sedikit pasti ada jg terikut d produk(yg blajar kimia d univ pasti tau ini...)
Tp klw d SMA dulu emg guru blg,, katalis ga berikut d produk..
Mohon diluruskan pemahaman sy yg krg mumpuni ini..Trims bu..

Jawab_ jadi maksudnya thibunnabawi lebih menyerupai obat begitu kan ya? Kl memang cara kerjanya berbeda dengan vaksin, lalu dimana bentroknya? Yg divaksin jg minum obat2an barat misalnya, apakah kemudian saling bentrok? Ya nggak juga, kecuali dalam situasi tertentu, misal sistem imun seseorang yang rendah, anak2 gizi buruk, penderita hiv, pada kasus seperti ini memang harus berhati-hati. Ada bbrp vaksin (vaksin hidup) yang tdk boleh diberikan. Tapi untuk sebagian besar lain yg imunokompeten, ya tdk masalah. Monggo thibunnabawinya jalan, asal vaksinnya jalan jg. Kami tdk pernah melarang pasien untuk menjalani pengobatan  thibunnabawi, menggunakan herbal. Boleh, silahkan aja.
  
Epa_menanggapi
klw yang udah 3 tahun masih bisa apa tidak dok?

Jawab_ bisa banget. Segera ke dokter (jangan puskesmas ya, krn vaksin mereka terbatas, sehingga kdg mau catch up tdk dilayani), minta dibuatkan jadwal catch up. Minta ke saya jg boleh, japri aja nanti sy buatkan jadwalnya, insyaAllah.

Sedikit tentang katalisator (secara umum) : Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
>>>> cukup jelas ya, jadi berperan pada proses reaksi, tapi bukan sebagai pereaksi ataupun sebagai produk.

Martha_tanya.
Bu dokter tugasnya di mana aja? Syukron

Jawab _ saya full bekerja sebagai dokternya di praktek pribadi saya aja (rumah vaksinasi kebagusan), supaya bisa lebih banyak waktu di rumah 

Epa_menanggapi
Vaksinny hrs k dokter anak? Boleh nanya lg dok? Saya lht d lapangan penyakit seprt campak itu koq kbnykn trjd pd yg d imunisasi lengkap y? Kalo ank tdk d imunisasi trkena cmpak bhy y dok? Syukran ats jwbnny..

Jawab_ dokter umum boleh, dsa boleh asalkan memang menyediakan layanan imunisasi harusnya paham penjadwalan (jangan kaget banyak dokter yg tdk paham jadwal imunisasi krn memang gak gaul di bidang ini )
Anak sudah divaksin bukan berarti tidak bisa sakit. Tapi seandainya kena, badannya mampu memberi perlawanan, karena sistem imunnya sudah pernah 'latihan perang' sebelumnya. Beda dengan yg tidak divaksin, jika terkena infeksi alami, bisa jatuh pada kondisi fatal.

Helmi tanya.  
Apakah meningitis yang disebabkan bakteri S. Pneumonia juga disebabkan oleh kurangnya vaksin dan imunsasi saat balita? Karena meningitis banyak menjangkit balita hingga remaja usia 19 tahun

 Jawab_ meningitis, penyakitnya namanya satu tapi penyebabnya banyak. Bisa karena bakteri, virus, parasit. Vaksin diberikan pada anak sesuai dengan temuan penyakit yang dijumpai pada kelompok usianya. Meningitis yg disebabkan oleh pneumokokus lebih banyak menyerang balita, di atas usia itu meningitisnya mungkin lebih sering karena virus, atau meningitis tb dll. Jadi meningitis anak usia 19 tahun kl penyebabnya virus ya tdk ada hubungannya dgn status imunisasi pneumokokusnya.begitu misalnya.

Yanti_tanya 
Apakah bila terjadi kasus penularan masal 5 penyakit imunisasi dasar ini berakibat fatal bila anak tdk diimunisasi..

Jawab_ sangat mungkin berakibat fatal. Sudah divaksin aja belum tentu tidak sakit, apalagi tidak divaksin?? Ini ikhtiar, selanjutnya tetap berdoa pada Allah SWT.
Kalau saya sebut FATAL, itu artinya bisa berujung kematian ya.
  
Duma_Menanggapi
Afwn bru respon mati lampu....ank sy diusia 18 bln bru imun...trus pin udh hbs...apkh hrs kdokter ank sj u polio dokter? Trus krn imunsasiny g lgkap ap solusi kdepannya bu ? Syukron ats jwbnny

Jawab_ iya bisa langsung ke dokter ya, insyaAlla tidak ada kata terlambat untuk imunisasi. Segera segera segera 
Ok dok.. Sudah clear ya..

Dian_menanggapi
Jadi, imunisasi dasar (hepatitis b, bcg, dpt, campak dan polio (ipv oral) adalah vaksin yg tidak bersinggungan dengan babi ya dok.. Jd tidak perlu khawatir soal kehalalan nya.

Jawab_ semua vaksin insyaAllah tidak ada yang mengandung babi. Jika galau dengan rota dan polio injeksi, bisa ganti dengan polio oral. Yang penting kalau galaunya dengan satu dua jenis, jangan terus semuanya ditinggalkan. Imunisasi dan vaksinasi adalah HAK ANAK. Tolong berikan hak mereka. Semua demi masa depan anak-anak kita.

****
Nah, itu dia tadi rekapan hasil kajian on line via WA "Ada apa dengan imunisasi?" Karena ini hasil rekapan dari WA, jadi harap maklum kalau penulisannya tidak sesuai EYD. Namanya juga copy paste. Hihihi. Dan hasilnya lumayan panjang juga ya ternyata. :D

Semoga dengan adanya diskusi seperti ini semuanya jadi tercerahkan ya. :)

Oh ya, hampir lupa nih ngenalin siapa narasumbernya. Ini dia narasumber cantik kita. Bu dokter Ferdina. Berikut biodatanya:

Nama Lengkap: Ferdina Saat
Panggilan: Ina
TTL: Jakarta, 08-05-1980
Fak/jur/angkatan: FK UNDIP 1998
Aktivitas: Dokter Prakterk RV Kebagusan-Jakarta Selatan
Status: Menikah
Motto: Jadilah orang yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain


Dan ini foto bu dokter kita...
dr.Ferdina dan keluarga


Diskusi dan postingan ini tidak bermaksud apa-apa, hanya untuk saling berbagi. Untuk sikap apa yang harus diambil, tentunya setiap kita punya pertimbangannya masing-masing. :) 

Tetap semangat memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita ya, Mom. :)
*Si Cici gaya ngomongnya kayak udah punya anak aja.* Hahahaha

4 komentar: