Kamis, 17 Maret 2016

(Bukan) Hujan

Aku bosan menulis tentang hujan,
membaca kisah tentang hujan,
mendengar mereka mengenang kisah di kala hujan.
Aku bosan.

Kuakui hujan memang menyenangkan.
Karena ia membawa damai dalam jutaan bulir mesra dari langit.
Bersama nyanyian merdu saat ia beradu
dan berkecipak di atas genting.

Namun, bukan hujan yang membuatku bahagia.
Tapi kamu.
Bersamamu, aku tak peduli kemarau ataupun hujan.
Karena bahagiaku ada padamu,
bersamamu.

Hujan mungkin melengkapi,
tapi ia bukan pembahagia sejati.
Karena yang sejati hanya kamu,
Dan aku.
Kawan.


Ilustrasi: Kiriman Nicacaca

13 komentar:

  1. Aku malah gak pernah bosan membaca, menulis ataupun mengenang Hujan^^

    Hujan mungkin melengkapi,
    tapi ia bukan pembahagia sejati.
    Karena yang sejati hanya kamu,
    Dan aku.
    Kawan"-sukaa skali sama kalimat ini^^
    Nice,,

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Aku juga suka mba. Tp jika dmn2 membhas hujan, hujannya jadi mainstream. Hehehe

      Hapus
  3. πŸ‘πŸ‘πŸ‘like this.

    hujan dan 'dia', dua hal dgn esensi berbeda.. 😊

    BalasHapus
  4. πŸ‘πŸ‘πŸ‘like this.

    hujan dan 'dia', dua hal dgn esensi berbeda.. 😊

    BalasHapus
  5. Bosan menulis tentang hujan tapi aku menulis tentang hujan :D
    aku kadang juga gitu mba Cici... hihi

    BalasHapus
  6. sekarangaku merindukan hujan, ditempatku panass...hehehe

    BalasHapus