Tuts-tuts diam tak bersuara
Jemari enggan menari
Semua membisu
Diam
Beku
Kaku
Layar masih putih
Tak ada rima tercipta
Aksara terdiam sendiri,
Enggan saling menghampiri
Enggan berkolaborasi
Hanya garis kecil yang setia
Berkedip-kedip
Sendiri
Berharap jemari segera menari
berdansa indah di atas tuts beraksara
Namun semua masih sama,
Layar masih putih
Hanya garis kecil berkedi-kedip
di tempat yang sama
Si empu-nya,
Masih terpaku
Menatap layar
Kosong
Jam dinding berdenting
Ia terkesiap,
Waktunya tak banyak
Jemarinya harus menari,
Namun otakknya tak bisa berkompromi.
Jam berdenting
Lagi
Waktunya makin sempit
Detik-detiknya kian terhimpit.
Waktu sudah mendekati limit.
Damn!
Time is over.
And It's still blank.
#OneDayOnePost
Note:
Gaya-gayaan nulis puisi. Moga nggak (terlalu) memalukan. Hahaha.
Udah gitu aja dan terima komen. :D
Aku tak bisa berkomen apa-apa. Hehehe.
BalasHapusaku bukan spesialis penilai puisi nih kak cicil. cuma penikmat aja.
bagus kom puisinya.
heheheh.
kalau kata buku sih ini termasuknya puisi modern.
Wkwkw baru nyariin link kak cici π
BalasHapusTernyata nge-blank juga π
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushehehehe...kereeen
BalasHapushehehehe...kereeen
BalasHapusπ blankπ
BalasHapusπ blankπ
BalasHapusUdah bagus mbk... lanjutkan.
BalasHapusUdah bagus mbk... lanjutkan.
BalasHapusKeren.....ngalir tulisanya...
BalasHapusenak dibaca, mudah dipahami.. πππ
BalasHapusenak dibaca, mudah dipahami.. πππ
BalasHapusKeren...saya nggak pandai nulis puisi
BalasHapusBisaan mba cici,,,,,
BalasHapusGreat!
Saat-saat komputer seerti itu adalah saat yang syahdu. Dimana kita bisa beristirahat sejenak. Well, percayalah bahwa Allah pasti tau yang terbaik terkait apa yang terjadi dan tidak boleh terjadi.
BalasHapusGreat kak Cici !
Wahh, beginilah penulis.
BalasHapusBlank aja bisa dijadiin puisi.^^