Jumat, 04 Maret 2016

BLANK



Layar putih terhampar
Tuts-tuts diam tak bersuara
Jemari enggan menari

Semua membisu
Diam
Beku
Kaku


Layar masih putih
Tak ada rima tercipta
Aksara terdiam sendiri,
Enggan saling menghampiri
Enggan berkolaborasi

Hanya garis kecil yang setia
Berkedip-kedip
Sendiri
Berharap jemari segera menari
berdansa indah di atas tuts beraksara

Namun semua masih sama,
Layar masih putih
Hanya garis kecil  berkedi-kedip
di tempat yang sama

Si empu-nya,
Masih terpaku
Menatap layar
Kosong

Jam dinding berdenting
Ia terkesiap,
Waktunya tak banyak
Jemarinya harus menari,
Namun otakknya tak bisa berkompromi.

Jam berdenting
Lagi
Waktunya makin sempit
Detik-detiknya kian terhimpit.
Waktu sudah mendekati limit.

Damn!
Time is over.
And It's still blank.

#OneDayOnePost

Note:
Gaya-gayaan nulis puisi. Moga nggak (terlalu) memalukan. Hahaha.
Udah gitu aja dan terima komen. :D

16 komentar:

  1. Aku tak bisa berkomen apa-apa. Hehehe.
    aku bukan spesialis penilai puisi nih kak cicil. cuma penikmat aja.
    bagus kom puisinya.
    heheheh.
    kalau kata buku sih ini termasuknya puisi modern.

    BalasHapus
  2. Wkwkw baru nyariin link kak cici πŸ˜‚
    Ternyata nge-blank juga πŸ˜‚

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Udah bagus mbk... lanjutkan.

    BalasHapus
  5. Udah bagus mbk... lanjutkan.

    BalasHapus
  6. Keren.....ngalir tulisanya...

    BalasHapus
  7. enak dibaca, mudah dipahami.. πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  8. enak dibaca, mudah dipahami.. πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  9. Keren...saya nggak pandai nulis puisi

    BalasHapus
  10. Saat-saat komputer seerti itu adalah saat yang syahdu. Dimana kita bisa beristirahat sejenak. Well, percayalah bahwa Allah pasti tau yang terbaik terkait apa yang terjadi dan tidak boleh terjadi.

    Great kak Cici !

    BalasHapus
  11. Wahh, beginilah penulis.

    Blank aja bisa dijadiin puisi.^^

    BalasHapus