Minggu, 09 Oktober 2016

Candu

Ceritanya beberapa waktu lalu--bahkan aku udah lupa kapan waktunya--di salah satu grup menulis a.k.a One Week One Paper (OWOP), kita diminta bikin quote tentang dunia tulis menulis. Quote yang terpilih nanti, bakal dibuatin--hmm apa ya namanya--picture? poster? meme? Ah, apa-apalah namanya, yang penting salah satu qoute yang terpilih itu jadinya kayak ini. And this is one of my favorite. FYI, yang buat namanya Depi a.k.a Emib a.k.a Emaknya Ibra. #Julukanakuyangkasih Hahaha. 



"Jika menulis adalah candu, aku rela kencanduan seumur hidupku."

Aaaak... Sesuatu banget kan yak? "So sweet" gitu. Seolah-olah kita memang telah benar-benar jatuh cinta. Jatuh cinta dengan aktivitas menulis, selalu ingin dengannya, lagi, lagi dan lagi. Ya, karena kita sudah kecanduan. Kita bisa galau tanpanya. Bahkan kita bisa gila tanpanya. 

Bahkan, jika boleh sedikit kujadikan ini lebih ekstrem, maka akan kubuat, "Jika menulis adalah candu, maka aku rela sakau bersamanya." Oke, mungkin terlalu ekstrim. :D

Ya, tapi begitulah. Jika sudah cinta apalagi ditambah candu, maka apapun akan kita lakuakan untuk mendapatkannya. Karena jika tidak, kita bisa gila. Benar-benar gila, seperti orang yang sudah kecanduan narkoba. Ya, sekali lagi aku tekankan, ke-can-du-an #semoganggaksalaheja :D

Walau menulis dan narkoba bisa sama-sama membuat candu, tentu saja  dua hal ini sangat berbeda. Menulis, sesuatu yang di dalamnya banyak nilai positif, walau tak bisa dipungkuri sebagian orang juga mengggunakannya untuk hal "negatif". Sedangkan narkoba, sama sekali nggak ada postifi-positifnya. So, jangan pernah coba-coba. Say No to Drugs! *lah, kenapa jadi kampanye anti narkoba? Hahaha. 

Back to "menulis adalah candu" maka saat ini aku tengah memikirkan, atau lebih tepatnya merenungkan, benarkah aku sepakat dengan quote ini? Benarkah aku telah merasakan bahwa menulis adalah candu? Jika benar demikian, kenapa aku masih sering absen untuk tidak menulis? Bukankah seorang yang telah candu akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang telah dicanduinya? Tapi aku? Kudapati diriku masih suka menunda-nunda dan mencari-cari alasan

Hufh. Mungkin "kecanduanku" masih perlu dipertanyakan. Ah, atau sebaiknya, quote ini saja yang aku salahkan? 
Dan kamu? Benarkah menulis telah menjadi candu?

-Cici Putri-
Di tengah tumpukan alasan dan kemalasan. #MasihBerusahaBangkitLagi

2 komentar: