"Kakaaaaaakkk... Rasanya pengen berhenti aja. Capek kak. 
Bosan. Rasanya pengen berhenti dari semua ini. Tiap hari syuro, ngatur 
kajian, seminar, ngisi, liqo, ngurus ini, ngurus itu. Adek capek kaakkk.
 :'( Rasanya jenuh. Tolong kak, adek harus gimana?"
Begitu lebih kurang sms seorang adik beberapa waktu lalu 
kepadaku. Akupun tersenyum menerima sms darinya. Dalam hati aku berkata,
 'Adikku sudah besar, kini dia sudah berada di posisi yang dulu akupun 
merasakannya.' 
Lalu, tanpa pikir panjang, akupun membalas sms darinya, 
mencoba "menenangkan" dan merasakan apa yang dialaminya. Yang tentu 
saja, apa yang dia rasakan saat ini, aku sudah lebih dulu merasakannya. 
Bahkan hingga saat ini, masih sama. Hanya medannya kini berbeda.
"Wah, adek kakak ternyata udah besar ya. Amanahnya sekarang udah banyak. Hehe." Balasku.
"Kakaaaaakkkk...." balasnya lagi, yang membuatku menahan 
tawa. Karena membayangkan ekspresinya yang sedang protes manja, sambil 
memanyunkan bibir. Persis seperti setiap kali aku menggodanya.
Tanpa berbasa-basi lagi, akupun mengetik sms balasan. 
Mengembalikan topik ke pembicaraan semula. Aku tidak memberikan 
penjelasan, ataupun dalil-dalil atau apalah itu. Karena aku tahu, dia sudah hapal dan tahu semua. Aku 
hanya membalas dengan mencoba mengambil perumpamaan.
"Terkadang kita berlari terlalu kencang. Sehingga lupa, 
bahwa perjalanan ini amat panjang. Butuh energi yang banyak untuk 
mencapainya, butuh strategi yang bagus untuk mensiasati lelahnya. Jika 
kini lelah kau rasa, maka tidak perlu berhenti. Karena yang perlu kita 
lakukan hanyalah terus berjalan, tidak harus berlari. Nikmatilah setiap 
langkah perjalananmu. Rasakan betapa indahnya cara Allah membelaimu, dan
 menemani setiap ayunan langkah kakimu. Yakinkan diri dan kuatkan hati. 
Bahwa ini adalah jalan yang kau pilih. Jika lelah memghampiri, yang 
perlu kau lakukan adalah kembali mengatur strategi, tanpa perlu berhenti
 atau menepi. Cukup pejamkan matamu sejenak, rasakan cinta-Nya mengalir 
lembut di setiap helaan napasmu yang kini tersengal. Lalu, tataplah 
jalan yang membentang di hadapanmu. Dan katakan aku siap dengan strategi
 baru. :)"
#Tulisan ini bukan untukmu, dia atau mereka. Tapi aku!
-Cici Putri-
@ciciliaputri09
@ciciliaputri09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar