Rabu, 03 Juni 2015

Ramadhan (tak) dirindu


 

Ramadhan...
Apa yang harus ku katakan tentangmu.
Jika semua rindu adalah milikmu.

Ramadhan...
Apa yang harus ku ungkapkan
Jika semua orang telah menunggumu tak sabaran

Ramadhan...
Apa yang harus ku lukiskan
Jika hadirmu, itulah semua keindahan.

Ramadhan...
Kini hadirmu tercium sudah
Aroma berjuta kebaikan datang merekah.

Ramadhan...
Banyak manusia kini mengadakan seremoni menyambut kehadiranmu.
Karena kata mereka, engkaulah bulan yang selalu ditunggu.
Karena hadirmu, semua kebaikan dan pahala terbuka lebar seolah tanpa pintu.

Ramadhan...
Kembali ku lihat di sekelilingku.
Benarkah acara itu untukmu?
Atau hanya sekedar seremoni tanpa mutu?

Ramadhan...
Sekali lagi, ingin ku katakan rindu padamu.
Tapi tunggu dulu.
Aku ingin menelisik dalam ke lubuk hatiku.
Benarkah di sana tersimpan rindu?
Atau sebenarnya ini hanya topeng rindu?
Agar aku dikatakan sebagai orang alim nan berilmu?

Oh... Ramadhan.
Dalam kecintaan yang tak sempurna.
Dalam hidup yang penuh noda dan nista.
Yang kutahu hanya ingin segera bersua.
Agar lubang dosa tak makin menganga.

-cici putri-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar