Selasa, 10 November 2015

Kotak Pos

"Kakaaaakkk... Itu punya aku mau dikemanain?"

"Mau dibuat sesuatu. Aku minta, ya." Alis Jony naik turun, menggoda--lebih tepatnya membujuk paksa adiknya.

"Tapi itu kan, tempat mainan aku," protes Danu.

"Udah, Untuk mainan kamu nanti pake yang lain aja. Pake keresek juga bisa. Ini lebih penting," jawab Jony. Tangannya sibuk mematut-matut kardus yang semula menjadi markas mainan adiknya.

"Kakak... Sebenernya mau buat apa, sih?" Danu mendekati Jony yang tengah men-design kardusnya.

"Sebentar. Nanti kamu juga tahu," jawab Jony masih sibuk dengan kardus, gunting, spidol dan beberapa peralatan lainnya. "Bisa tolong ambilin tangkai sapu yang udah nggak kepake di gudang, nggak?" pinta Jony.

Danu menurut, dan mengambilkan tangkai sapu yang dimaksud kakaknya, walau masih heran apa sebenarnya yang tengah dilakukan kakaknya yang duduk di kelas lima Sekolah Dasar ini. Sedangkan otak taman kanak-kanaknya, masih terlalu polos untuk menerka-nerka.

"Nah, siap." Jony berdiri berkacak pingang, dengan senyum sumringah seraya memamerkan karyanya.

"Itu apa, kak? Tongkat nenek sihir?" komentar Danu polos, melihat kardus yang sedikit dicoret-coret, atau digambar entahlah dengan tangkai sapu sebagai penyangganya. Mirip seperti tongkat sihir--atau lebih tepatnya tongkat ibu peri versi jumbo.

"Ini kotak pos. Mau aku letak di depan rumah," jawab Jony cuek. Tidak mempedulikan tatapan heran adiknya.

"Kotak pos? Tapi untuk apa, kak?" Danu masih saja dengan pertanyaan polos dan tatapan herannya.

"Buat naruh paket, surat atau apalah sejenisnya. Biar Pak pos yang tampangnya serem itu nggak perlu lagi ketok-ketok pintu kalau mau ngantarin paket untuk Kak Manda. Sebel tahu, kalau lagi-lagi aku yang disuruh ibu bukain pintu, trus aku harus jumpa sama Pak Pos serem dengan barisan gigi kuningnya gitu. Kayaknya Pak Pos itu nggak mandi-mandi deh, sampe tampangnya jadi kayak gitu," jelas Jony sambil bersungut.

"Haha..." Tawa Danu pecah. Dia kini mulai mengerti kenapa kakaknya ingin segera membuat kotak pos. Jony ingin menghindar dari Pak Pos yang sering sok ramah dengan barisan gigi kuning dan tampang mirip penculik.


-cici putri-
#TelPicNightOWOP


2 komentar: