Jumat, 06 Oktober 2017

Resensi Sakinah Bersamamu



Judul: Sakinah Bersamamu
Penulis: Asma Nadia
Penerbit: Asma Nadia Publishing House
Tahun Terbit: Cetakan Kesembilan, Oktober 2011
Tebal Halaman: 344 Halaman
ISBN: 978-602-97625-5-8

Sakinah. Satu kata yang sering melekat pada kata rumah tangga. Bahkan tidak hanya sakinah, umumnya kita sering menambahkan kata mawaddah dan rahmah di belakangnya. Sakinah yang berarti ketenangan. Mawaddah yang berarti cinta, dan rahmah yang berarti kasih sayang.  Sakinah, mawaddah dan rahmah, tiga kata yang kita semua sama-sama berharap ada dalam setiap rumah tangga. 

Sakinah bersamamu, sebuah buku kumpulan cerpen karya Asma Nadia yang berisi tujuh belas cerita pendek disertai tujuh belas pembahasan di setiap akhir cerita. Secara keseluruhan buku ini sangat apik, karena Asma Nadia mampu menghadirkan hal-hal mendasar yang sering terjadi di dalam rumah tangga melalui cerita yang mengalir dan bahasa yang sederhana. Mudah dicerna dan menyenangkan untuk diikuti. Kisah-kisah yang dihadirkan dalam buku ini di antaranya mengenai bagaimana menjembatani perbedaan karakter, waspada terhadap pihak ketiga atau pun cinta lama bersemi kembali, menjaga dan menerima karunia anak yang Tuhan berikan, memberikan contoh yang baik terhadap anak, menjaga penampilan, dan beberapa cerita lainnya yang keseluruhannya sangat sering terjadi di dalam rumah tangga namun terkadang terabaikan. 

Melalui kisah-kisah dalam buku ini, Asma Nadia mampu menghadirkan pembelajaran bagi siapa saja yang membacanya tanpa kesan menggurui. Buku yang cukup recommended buat siapa saja, baik yang sedang mempersiapkan diri menempuh kehidupan rumah tangga maupun yang sudah berumah tangga. 

Secara keseluruhan dari segi penyajian cerita dalam buku ini nyaris sempurna, hanya saja dengan hadirnya satu cerita yang berjudul "Kalung" yang merupakan cerita dari salah satu penulis pilihan Asma Nadia dalam workshop nya, membuat kumpulan cerita dalam buku ini terkesan tidak "utuh" lagi. Karena, cerita yang dihadirkan dalam cerpen berjudul "Kalung" ini bukanlah cerita tentang kehidupan berumah tangga, melainkan lebih kepada bakti seorang anak kepada orang tua. Dengan hadirnya cerpen ini dalam kumpulan cerpen tentang kehidupan rumah tangga membuat kesan, Asma Nadia sedikit "memaksakan" tulisan ini berkaitan dengan pembahasan yang akan dibahasnya, namun pada kenyataannya sangat sedikit sekali korelasi antara cerita dan pembahasan, Asma Nadia pun mengakui hal ini. 

Terlepas dari kekurangannya, buku ini amat layak untuk dibaca sebagai pembelajaran bagi semua. :)

1 komentar:

  1. jadi pengen bacaa, meski aku bukan penggemar karya-karya asma nadia. tapi memang banyak pembelajaran kehidupan dari tulisan-tulisan Asma Nadia.

    BalasHapus