Jumat, 23 September 2016

Cici Banting Stir (?)

WARNING!
Tulisan ini mengandung curhat dan kata-kata "berbahaya" lainnya. Waspada terjangkit virus kangen tulisan Cici.

*Ini tulisan apa-apaan, awalnya aja udah ada warning menyebalkan. -_-
Hahaha.

Santai Guys. Ini tulisan emang curhat. Curhat seorang Cici yang sebulan terakhir terlihat "banting stir". Banting stir dari seorang penulis--kalau pun bisa disebut penulis, menjadi seseorang yang sekarang kerjaannya jualan. Atau lebih tepatnya mulai jualan via ig @ardilacollection dan BBM 5ada1bb88 :D
*jadi mulai sekarang nggak bakal nulis lagi, Ci? #pembacasedih

Cup...cup...cup... Pembaca jangan sedih dulu ya... karena sebenarnya Cici nggak banting stir, kok. Cuma nambah stir. Hihi.

Iya. Nambah stir, jadi yang di-stir (dikerjain) makin banyak. *Padahal satu aja nggak keurus, masih suka keteteran. #tragis

Tapi, mau gimana lagi ya... Intuiting emang nalurinya gitu sih. Suka banyak maunya and ngelakuin sesuatu suka-suka. Apa yang lagi disenengin, ya itu yang dilakuin. Skala prioritas? Itu nomor dua belas. Yang penting happy dulu. Haha. #bolehditiru #eh

Sebenernya, ini bukan kali pertama aku jualan sih. Dari dulu-dulu juga udah jualan. Dari SD malah udah jualan. Masih keinget dulu ke sekolah bawain permen buat di jual ke temen-temen. Permen kelapa sih, kami nyebutnya. Tapi anehnya kenapa permen ini dibilang permen kelapa, padahal nggak ada rasa kelapanya. Bentuknya bulat memanjang, warna coklat, rasanya manis mirip gula merah, dibungkus pakai plastik permen putih yang transparan gitu. Tuh, nggak ada hubungan sama kelapa, kan? Ah, entahlah... yang penting dulu waktu aku jualan permen ini di sekolah, lumayan laris loh... kadang sehari bisa langsung habis satu bungkus. Padahal cuma jualan ke temen-temen satu kelas aja. Hmm... dari sini, keliatan kan... kalau aku emang bakat jualan? #plak

Itu baru SD, waktu SMP lain lagi. Waktu SMP aku pernah juga jualan sandal. Sandalnya ngambil dari suplier terdekat (red; tanteku yang jualan sandal di pasar). Karena ini sandal warnanya lucu-lucu and harganya murah, waktu itu cuma 10.000-15.000an kalau nggak salah, alhamdulillah juga penjualanku lumayan. And sampe sekarang aku masih inget tuh... waktu dulu aku pergi les nentengin keresek gede yang isinya sandal, kadang malah dibawa ke sekolah, untung nggak ketahuan guru. Hihi.
Gimana, pada nggak nyangka kan ya... seorang Cici dulunya pernah jualan kayak gitu? :D

Etapi, ini kenapa jadi curhat masa lalu sih? Padahal tadinya bukan mau nulis ini. Tapi ya sudahlah, and di-cut sampe sini aja. Kalau dilanjutin bisa puannjang. Wkaka.

Back to banting stir, eh, nambah stir. Karena sekarang ini handphone yang lagi dipegang makin banyak yang japri and sering update trus ikut grup sana-sini, otomatis makin penuh dong nih memory. Maka jadilah my handphone setiap beberapa saat melakukan demo dengan membawa spanduk bertuliskan, "Kapasitas memory hampir penuh. Silahkan periska ruang penyimpanan." Jika sudah begini, di situ kadang saya merasa sedih. Hiks :'(
*udah tahu sedih, ngapain masih di situ? #plakk

Iya, sebenernya emang udah nggak mau di situ lagi (red: pengen beli HP baru), tapi apalah daya, budgetnya belum sampe ke sana. #disitusayamakinsedih #tuhkancurhat
Padahal lagi asik-asiknya update status and otak-atik foto testimoni temen-temen yang suka banget sama pashmina instan yang aku jual, apalagi ada free ongkir. Eh, tapi si HP malah demo. :'(

Hmm... karena kepikiran pengen HP yang baru--tanpa menjual HP yang sekarang, dan karena nggak mungkin (lebih tepatnya) nggak enak lagi minta beliin sama suami, karena baru minta beliin mesin jahit, hihi. Maka jadilah, satu-satu jalan yang bisa aku lakukan adalah, bersabar, perbanyak ikhtiar dan berdoa. Eh, salah, urutannya mugkin lebih bagus gini, berdoa, ikhtiar dan bersabar. Karena kata ustadz, Allah dulu, baru yang lain. :D

So, karena pengen punya HP baru, dan tepatnya sore ini, ba'da ashar jelang maghrib di hari jum'at adalah waktu yang mustajab untuk berdo'a, maka aku akan minta sama yang punya HP sedunia, "Ya Allah... aku pengen deh punya HP baru. Biar menjemput rezekinya lebih mudah. Biar nggak mesti nunggu suami pulang dulu buat nebang aplikasi. Pengennya HP android yang kameranya bagus buat moto, jadi kalau moto barang dagangan hasilnya keren. Terus, yang memory internalnya minimal 16 GB, kalau yang 32 GB juga nggak papa ya Allah, terus yang Ram-nya minimal 2 GB, biar saling support sama internalnya. Yang tahan lama, nggak gampang nge-hang. Allah, Engkau pasti tahu kan yang terbaik? Aku yakin itu. Nggak perlu dikasih duitnya kok, yang penting aku dapet HP-nya, karena aku yakin, Engkau punya 1001 cara untuk mewujudkannya. Etapi, kalau dikasih duit untuk belinya juga nggak papa kok, yang penting itu terbaik menurut-Mu. Dan bantulah aku selalu, agar selalu bisa menjadi lebih baik, dan menerima ketetapan-Mu dengan baik. Aamiin."

Ini do'a lumayan detail ya... eh, atau terlalu spoiler? Haha.
Gak papa deh. Namanya juga curhat and minta sama Yang Maha Segalanya, jadi kalau sesekali manja dan mendetail nggak papa kali ya, mumpung ada yang baca dan turut meng-aamiin-kan. :D

Untuk semua teman-teman yang sedang punya hajat, boleh kok tambahin doanya di kolom komentar, nanti biar sama-sama kita aamiin-kan.

Semoga yang sedang menanti rezeki, jodoh, pengen lunas hutang, pengen kuliah, pengen punya anak, pengen rumah baru, dan lainnya, Allah mudahkan jalannya. Aamiin.

Yuk perbanyak do'a!

"Tidak (terlalu) penting kapan do'amu dikabulkan. Karena yang terpenting kau selalu berdo'a. Karena do'a wujud dari ketaatan pada-Nya."

-Cici Putri-

4 komentar: