Selasa, 30 Agustus 2016

Yang Terbaik

Alhamdulillah... setelah tiga minggu nggak posting, akhirnya hari ini bisa posting lagi. #Senengbanget

Hhmmm.... Ngomong-ngomong, teman-teman pernah dengar atau bahkan sering kan ya... berdo'a atau pun mendo'akan teman kita dengan kalimat kurang lebiih seperti ini,

"Semoga berhasil ya... Semoga diberi yang terbaik."

Atau, "Doain aku ya... biar lancar ujiannya."
Lalu dijawab, "Aamiin. Semoga diberikan yang terbaik." Atau biasanya kita juga menjawab, "Aamiin. Semoga Allah berikan yang terbaik."

Nah, gimana? Kalimat-kalimat itu sering kita dengar dan ucapkan dalam keseharian kan? Atau bahkan tidak jarang--mungkin--kita juga menyelipkannya dalam do'a-do'a selepas sholat kita.

Lalu, adakah yang salah dengan do'a itu? Perkara benar atau salah tentu saja ini bukan wilayah kita (terutama aku) untuk menjawabnya. Pertama, karena yang pasti benar atau salah itu hanya Allah. Kedua, karena aku bukan ustadzah apalagi ulama. :D

Namun, terlepas dari itu semua, entah kenapa belakangan terlintas di pikiranku, benarkah do'a yang selama ini aku ucapkan? Aku meminta Allah untuk memberikan yang terbaik? Ya, tentu saja kita sebagai manusia selalu menginginkan yang terbaik. Tapi, ketika mengucapkan do'a ini, entah kenapa aku secara pribadi merasakan, "Ah, pantaskah aku meminta seperti itu pada Allah? Bukankah Ia memang selalu memberikan hamba-Nya yang terbaik? Maka kenapa aku meminta lagi suatu keadaan yang terbaik?"

Pikiran ini terlintas beriringan dengan teringatnya aku akan firman-Nya yang berbunyi,

"... Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu mencintai sesuatu padahal itu buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui." 
(Q.S 2:216)

Membaca ayat ini, aku kembali berpikir, "Ya, ternyata Allah selalu memberi yang terbaik. Karena Dia-lah yang Maha Baik dan Maha Mengetahui yang terbaik untuk hamba-Nya. Lantas, pantaskah kita meminta (lagi) yang terbaik? Ah, entahlah... hanya Dia Yang Maha Tahu.

Namun, aku pribadi merasa terlalu "egois" jika meminta (lagi) kondisi yang terbaik. Karena sesungguhnya baik atau tidaknya menurut kita, itu hanya soal cinta. Cintakah kita dengan kondisi saat ini, bisakah kita menerimanya? Ya lagi-lagi ini (mungkin hanya) soal hati. Hati kita yang (terkadang) terlalu cinta dunia.

Maka, sejak aku menyadari ini, setiap aku selesai meminta dan menyampaikan hajat pada-Nya, maka akan aku tambahkan kalimat "penguatan diri" seperti ini:

"Ya Allah... aku yakin Engkau Maha Baik dan pasti memberikanku yang terbaik, hanya saja aku tidak tahu. Maka, tersebab tidak ketahuanku, tuntunlah aku agar selalu bisa menerima ketetapan-Mu dengan sikap yang terbaik." Aamiin.

-Cici Putri-


5 komentar:

  1. memnag benar, Allah akan memberikan yang terbaik. tapi terkadang kita menyadarinya belakangan.

    BalasHapus
  2. Aku juga ingin yang terbaik untuk anak2ku kelak haha

    BalasHapus
  3. Aku juga ingin yang terbaik untuk anak2ku kelak haha

    BalasHapus