Cinta Setengah Sendok

Yuhuuu...

Cici is back. Apa kabar readers?
Semoga makin kece and disayang Allah... Aamiin.

Itu judul tulisannya apa bangeeeeeeeeet "CINTA SETENGAH SENDOK" udah kayak judul FTv. Hahaha.

Dan sebenernya ini judul punya temen, yang konon katanya mau dibuat jadi cerpen. Karena dia udah terlanjur ngasih tahu judul cerpennya, ya sudahlah... Judulnya aku pinjem dulu, mumpung ada ide buat nulis. :D
Dan alhamdulillah diizinin. *Horrraaaaiii*

So, ada apa sih sebenernya dengan "Cinta setengah sendok?"
Ini maksudnya apa coba? Hmm... Maksudnya apa, ya? Aku juga bingung. Wkakaka. #ditabok

Oke, jadi gini guys. Sebenernya, ide tulisan ini dapet pas aku sedang makan beberapa hari yang lalu.
*Ceile... yang dapet ide pas lagi makan.

Hahaha... ya gitu deh. Jadi ceritanya
, pas lagi makan itu kan males-malesan yak, nyendoknya dikit-dikit, nggak nafsu. Padahal lauknya udah komplit--walau nggak komplit-komplit amat. Sambil makan, sambil ngelamun (baca: mikir), "Ini kalau makannya nggak nafsu gini, terus nyendoknya juga dikit-dikit, kapan selesainya coba? Kapan mau habis? Kapan nerima hasil dan capai target (baca: misi menaikkan berat badan. Haha)

Nah, dari situ terlintas pikiran, "Gini kali ya, kalau cinta kita cuma setengah sendok? Alias nggak sesuai takaran alias nggak full. Bakal lama dan bahkan nggak kan tercapai targetnya.

Dokter aja kalau ngasih resep buat nyembuhin sakit, ada takaran obatnya. Kudu diperhatiin and dijalanin bener-bener, biar sembuh. Apalagi kalau sakitnya udah akut. Wajib kudu mesti patuh aturan main si dokter. Bener kan, yak?

Udah iya-in, ngangguk aja #maksa. :D
Kalau dokter aja punya takaran biar pasiennya sembuh, udah pasti Allah Yang Maha segalanya juga punya aturan dong, biar kita yang pada "sakit" ini sembuh. Biar nggak pada galau. Biar cepet keluar dari masalah yang udah kayak kerjaan ibu-ibu rumah tangga yang nggak kelar-kelar. Whahaha.

Allah nyiapin obat untuk kita, bukan hanya untuk yang pada "sakit", tapi juga untuk yang pada butuh energi. Ya... kalau dalam istilah kedokterannya itu sih, suplemen kalau nggak salah ya. Kalau salah, ya mohon dimaafin. Hahaha.

Betapa baikknya Allah, segala sesuatu yang kita butuhin udah disiapin. Bahkan, yang kita nggak sadar kalau kita butuh aja disiapin. Dikasih. Gratis pula. Kayak udara misalnya, itu tuh ya... sesuatu yang jarang banget kita do'ain and minta secara spesial and spesifik. Bener nggak sih? Kecuali pas lagi kabut asep atau lagi asma. Haha. Emang nggak tahu diri banget kita kadang yak... Apa-apa udah dikasih gratis, terus bisa-bisanya kadang suka ngerasa Allah nggak adil.

"Ya Allah... apa salahku? Kenapa hidupku gini-gini aja? Sementara temenku, yang begitu aja, Kau beri ini itu."
Diem-diem, kadang kita suka ngomong, bahkan kepikiran begitu. Ya nggak, sih? Atau cuma aku aja? Ah sudahlah. #MerasaTragisSendiri

Padahal, waktu kita bilang gitu tuh... disitu letak salah kita. Ngapain coba, pake bandingin diri kita sama yang lain? Pake merasa lebih pantes dapet ini itu dari yang lain? Dari sini aja udah keliatan yess... Kalau ternyata masih ada rasa "sombong" sama diri sendiri. Astaghfirullah... Semoga kita terhindar ya, Guys. Aamiin.

Oke. Back to sendok-sendokan, eh, "Cinta setengah sendok". Jadi, buat kita semua yang selama ini merasa belum dapat apa-apa, atau merasa Allah belum jawab dan belum balas do'a dan amal-amal kita, coba deh, telisik lebih dalam. Liat lagi yang bener ke dalam hati kita, benarkah kita sudah menghamba dan memberikan cinta yang full pada-Nya? Mempersembahkan sebaik-baiknya amal yang kita bisa? Atau kita memang masih setengah-setengah cinta pada-Nya?
Setengah atau full cinta kita, nggak ada yang tahu, kecuali kita dan Allah saja. Bahkan, ketika kita nggak mampu jujur dengan diri sendiri, kita juga nggak bisa menakar, seberapa besar (seberapa penuh) cinta kita pada-Nya.

So, mulai sekarang, yuk belajar dan selalu berlatih memberikan cinta yang full pada-Nya. Agar iman makin tebal, agar rasa cinta kian mengakar. Karena sesungguh-Nya, Allah nggak pernah menyia-nyiakan sekecil apapun amalan hamba-Nya. Hanya terkadang kita sebagai manusia, terlalu merasa diri udah berbuat lebih, padahal mah nothing.
Ya Allah... Faghfirlana.

"Jika ada keinginanmu yang belum dikabulkan, bisa jadi keinginanmu ketinggian atau dosa kamu kebanyakan." #Instropeksi

So, yuukk bersama penuhkan "Sendok cinta kita". Agar Allah makin sayang, dan jalan mimpimu kian terbentang. :)


-Cici Putri-
@ciciliaputri09